Sabtu, 30 September 2017

Menulislah, Maka Dunia akan Mengenalmu


Pada dasarnya semua orang sejak lahir di dunia ini, pastilah mengenal dunia baca tulis atau Literasi. Walaupun saat ini literasi banyak diartikan menjadi berbagai bidang bukan hanya baca tulis. Tetapi pengertian literasi dalam bahasa latin “literatus” yang berarti belajar.

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran pertama kali yang diajarkan kepada anak didiknya adalah membaca dan menulis. Dengan menguasai bidang tersebut, ilmu pengetahuan lain akan dengan mudah di ajarkan kepada siswa. Sehingga dapat diartikan literasi merupakan langkah awal untuk mengenal dunia.

Menulis adalah kewajiban?
dalam Islam ayat Al-Quran pertama kali yang turun adalah iqro’ atau bacalah, maka perintah untuk membaca adalah wajib hukumnya, nah bagimana kita bisa membaca jika tidak ada bacaan. Maka dari ayat tersebut kesepakatan ulama mengatakan bahwa menulis adalah wajib karena sebab ayat tersebut. Bahwa sesuatu tidak akan sempurna kecuali dengan adanya sesuatu, maka sesuatu itu hukumnya menjadi wajib (Maa laa yatimmu al-waajibu illaa bihi fahuwa waajib)

maka menulis adalah suatu kewajiban, dengan menulis kita bisa memahami berbagai disiplin ilmu, dengan menulis pula kita bisa mengenal dan merubah dunia melalui persepsi dan pandangan kita masing masing. Seperti ungkapan Imam Ghozali “jika kamu bukan seorang anak raja dan bukan anak seorang ulama, maka jadilah penulis”

Tere Liye dalam sebuah statusnya juga pernah mengatakan
“Menulislah, dengan keyakinan bahwa itu bisa merubah, menghibur dan menemani Jangan pedulikan jumlah komen, jumlah like, jumlah pengunjung. menulislah! Karena dunia ini akan jauh lebih baik jika semua orang pintar menulis —bukan pintar bicara. Menulislah!”

Bisa kita simpulkan dari pengertian diatas bahwa menulis sebenarnya bukan hanya sekedar tuntutan, atau kewajiban, tapi lebih tepatnya sebagai kebutuhan kita seorang manusia. Dengan menulis, bisa menggugurkan kewajiban kita menyampaikan ilmu yang telah kita dapatkan, “sampaikanlah walau satu ayat”

Menulis itu susah?
Di zaman kekinian atau manusia zaman now, mengatakan menulis adalah sulit sebenarnya adalah mustahil, bisa dikatakan hamper semua remaja memiliki akun sosmed, coba kalian cek sosmed kalian masing-masing sejak awal membuat sosmed hingga saat ini berapa kata yang telah kalian tulis? Mungkin sudah bisa dikatakan setebal novel atau roman fiksi.

Namun masalahnya disini, yang saya maksud menulis bukan tulisan alay yang Cuma bikin sampah di social media. Pernahkah kalian membaca status yang amat sangat tak penting bahkan sangat personal di upload ke public? Are you seriously. Tapi apa gunanya bahas kids zaman now emang kaga abisnya.

Memang dalam menulis setiap orang memiliki motivasi masing-masing. Dengan dukungan media literasi “seharusnya” ilmu kepenulisan mudah disalurkan melalui dunia digitalisasi seperti sekarang ini. Jadi tidak ada alas an lagi buat kalian untuk tidak menulis. Mulailah menulis yang bermanfaat dari sekarang.

Dimulai menulis dari mana?
Untuk menjadi seorang penulis yang memiliki kontinuitas dan berkualitas memang sangat sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Dalam tulisan saya sebelumnya dari mana datangnya ide menulis? Sudah saya singgung sekilas tentang dari mana harus menulis, karena memang ide untuk menulis dari mana saja. Untuk lebih mudahnya dari pengalaman pribadi yang sekiranya bermanfaat silahkan ditulis.

Sebenarnya poin pentingnya disini adalah kemauan kita untuk menulis, dalam sebuah acara kepenulisan saya pernah bertanya kepada pemateri, bagaimana menjadi penulis yang baik? Jawbannya simply “menulislah”. Sesederhana itu jawabannya. Analogi sederhananya seperti ini, bagaimana seorang atlit renang itu bisa menjadi atlit renang yang baik? Dia belajar tentang teori renang atau dengan langsung jebur kedalam kolam renang?, tentu lebih baik dengan langsung jebur ke kolam renang. Sama halnya dengan menulis, dengan langsung menuliskan apapun yang bisa kita tulis, dengan berjalannya waktu kita akan belajar menjadi lebih baik lagi (learning by doing).

Dengan menulis dunia akan mengenalmu
Setelah kita menjadi seorang penulis, memang tidak secara instan kita dikenal. Namun mindset menjadi terkenal atau materialistic inilah sebenarnya juga menjadi batu kerikil menjadi penulis yang baik. MENULIS ADALAH BERBAGI, dengan keikhlasan kita sebagai penulis juga harapan membantu banyak orang memahami berbagai disiplin ilmu secara perlahan namun pasti juga akan meningkatkan kualitas tulisan kita. Dengan demikian atas nama pena maka dunia akan mengenal kita melalui tulisan.

_________________________
Akhir kata, jadilah generasi penulis, dengan literasi bawalah dunia dalam genggamanmu

Semoga bermanfaat
Sampai jumpa di tulisan kami selanjutnya ^_^ 
#salamliterasi

Bagikan

Jangan lewatkan

Menulislah, Maka Dunia akan Mengenalmu
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

1 komentar:

Tulis komentar
avatar
Anonim
2 Oktober 2017 pukul 07.50

Mantap Jiwa memotivasi banget

Reply