Minggu, 10 September 2017

Pesona Wisata Pantai Banyu Meneng – Pantai Malang Selatan


Pantai selatan malang memang terkenal dengan keindahannya, kali ini saya akan mencoba mengulas pengalaman saya dan teman-teman menyusuri salah satu keindahan alam wisata pantai selatan malang, yaitu pantai banyu meneng, kami berangkat dari kost masing-masing sekitar kampus UM-UB

Berangkat pukul 5.30
Karena saat itu baru pertama kali ini mencoba menjelajah ke pantai, kami berangkat pagi karena takutnya setelah sampai terlalu siang pastilah panas, mau selfie juga udah gak mood kan. Bekal yang kami bawa pun lengkap, dari malam sudah merencanakan piknik murah meriah, jadilah kami masak nasi dan mie instan serta telor dadar. Sederhana penting kenyang dah >_<

Tidak tahu jalan menuju pantai
Kami hanya mengandalkan google maps untuk petunjuk perjalanan kami, dari titik awal sudah buka aplikasi maps, mau apa dikata memang awam sekali. Jadi salah satu nyetir motor yang belakang sambil megang HP untuk petunjuk perjalanan.

Sampai kepanjen lancar-lancar aja sih, ya memang jalanya lurus dari kota malang. Tapi setelah beberapa menit mulai tuh gerimis mengguyur badan kami, hingga akhirnya hujan deras. Pupus sudah, akhirnya kami berhenti di depan ruko sembarangan di dekat jalan raya.

Nyasar ke pantai ngliyep?
Setelah sekitar 30 menit menunggu hujan reda, akhirnya kami melanjutkan perjalanan. Setelah kami pikir sudah dekat dengan pantai, ada beberapa orang yang mendahului kami, tanpa pikir panjang saya langsung aja tuh ngikutin tu orang dengan polosnya.

Ketika ada plang tulisan pantai balaikambang ke kiri, pantai ngliyep ke kanan dengan polosnya masih ngikut aja orang didepan kami ke kanan. Masih ter-ingat jalur yang sempet saya baca sekilas di maps kalau pantai banyu meneng memang masih ke kanan dari pantai balekambang, sebenarnya udah di ingetin kok kita keluar jalur jauh banget, jawaban polos “mungkin gx ada sinyal”

Setelah lebih dari 1 jam menyusuri jalan yang kami anggap benar itu, sampailah kita di depan pos TNI. Kebanyakan dari kami sudah ragu dan pasrah kalau memang sepertinya kita nyasar. Akhirnya kami tanya ke bapak-bapak yang sedang jaga di sekitar pos tersebut. Ternyata kami menuju pantai ngliyep dan hanya tinggal 7 KM dari kami berdiri.

Masih ingin ke banyu meneng?
Oke perjalanan kami berlanjut, yang artinya harus putar balik. Kenapa ndak ke pantai ngliyep aja? Ya karena pengennya ke banyu meneng.

Kami mencoba memotong jalur menuju titik awal dimana kita sempat nyasar. Dengan google maps kita cari jalur terdekat, tidak memutar seperti tadi. Setelah sekitar 30 menit, jalan yang kami lalui mulai ada kendala, yaitu jalan menuju hutan jadilah jalan makadam yang kami lalui, kami tetap lanjut hingga google maps mulai eror, artinya tidak ada sinyal. Kami berhenti sempat berdebat juga. Akhirnya kami kembali lagi dan lagi.

Sudah putus asa dengan mbah gugel, kami tanya orang yang kebetulan lewat, ternyata jalan yang kita lewati harus menyeberang hutan tak huni manusia. Memang benar ada jalannya tetapi siapa yang menjamin kalau jalan itu aman.

Akhirnya kami putar balik seperti keberangkatan kami, dan hujan mulai turun lagi, ngiyup di emperan pasar sembarangan. Mulai lah dari kami ada yang putus asa, pasrah dengan keadaan.

Ngopi dulu biar gak panik
Setelah hujan mulai bersahabat, kami melanjutkan perjalan lagi menuju ke jalan yang benar. Baru beberapa menit hujan deras lagi menunggu reda, begitu terus sampai kami tiba di plang tulisan pantai balekambang ke kanan.

Kami putuskan makan dulu, dari bekal yang kami bawa di depan ruko sekitar jalan menuju pantai (kok melas banget :D) biasalah anak kost tanggal tua.

Setelah tenaga kembali pulih, hujan juga sudah reda, baru lah kami melanjutkan perjalanan menuju pantai banyu meneng, masih memaksa berangkat gan :D

Jalan tak terduga
Lelah letih basah kuyup baju kami, istilah orang jawa aras-arasen arep budal, ga tau bahasa indo nya apa. Ditengah perjalanan kami dikejutkan lagi dengan jalan yang macet total menuju pantai, kali ini udah ga sempat liat jam pukul berapa lagi, udah pasrah lah, bahkan rombongan kami pencar dan ga bareng-bareng lagi.

Ternyata penyakitnya ada mobil kecelakaan, pohon tumbang dan bus besar yang tak bisa simpangan. Rasanya udah hemm kudu ngemplok ae, tapi kudu sabar nak.

Sampailah kami di perempatan besar menuju pantai balekambang, disini kami bertemu dengan teman-teman kami, untuk menghangatkan badan beli cilok dulu gpp lah.

Mungkin hidup kami memang penuh dengan kejutan, bagaimana tidak baru aja seneng baca tulisan pantai banyu meneng ke kanan 4 Km lagi, wah udah dekat nih pikir kami. Ternyata disinilah perjuangan kami baru dimulai. Jalan sepanjang 4 Km itu ga ada yang bener. Udah jalannya terjal, becek banget karena hujan terus dari tadi. Jadi lah motor kami seperti bajak sawah, kalau licin turun salah satu, kalau batu-batu an naik lagi, begitu terus sampai ada yang tibo alias njungkel alias nyungsep alias keblegong alias geblak.

WES TEKO PANTAI BE’e
Sampailah kami di loket pintu masuk pantai kondang merak, yang ternyata tetangga an sama pantai banyu meneng, ya maklum lah newbie piknik. Setelah bayar loket 30rb per dua orang kami parkir bajak sawah kami di tepat parkir yang telah di sediakan.

Selfie time, akhirnya perjungan kami tak sia-sia, pantainya bisa buat jeguran. Pemandangannya juga bagus, ada karang-karang dan ombaknya memang seperti namanya pantai banyu meneng, kaya sungai ga ada ombaknya.

pantai banyu meneng dokumen pribadi

______________
Sekian itu pengalaman kami menuju pantai banyu meneng, semoga menjadi referensi anda yang ingin mengunjungi-nya.

Semoga bermanfaat, nantikan kisah kami selanjutnya >_<

Bagikan

Jangan lewatkan

Pesona Wisata Pantai Banyu Meneng – Pantai Malang Selatan
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.