Senin, 11 September 2017

Membongkar Potensi Kekayaan Pedesaan – ilusi kemakmuran ekonomi modern


Jika kita perhatikan, tren pekerjaan saat ini adalah lulus sekolah lalu ke kota mencari pekerjaan. Tren seperti ini tidak hanya membuat kondisi kota semakin sesak, tetapi potensi-potensi yang seharusnya bisa dikembangkan di pedesaan, tidak tersentuh sama sekali. Apa yang terjadi selanjutnya? Import dari luar negeri.

Ilusi kemakmuran di kota sangatlah mengerikan, semua orang berlomba-lomba mendapatkan nilai uang tertinggi.

Seorang penulis ekonomi terkenal michael luwis pernah menggambarkan kehancuran negara ice land dengan sistem transakaksi kucing dan anjing, misalkan si A menjual kucingnya kepada si B dengan nominal Rp 100 Jt. Sedangkan si B menjual anjingnya kepada si A dengan harga Rp 100 Jt. Begitulah gambaran perusahaan-perusahaan menggelembungkan dana tanpa melihat aset rill yang memiliki potensi pendapatan, hingga akhirnya negara ice land bangkrut dan semua pekerjanya kembali menjadi seorang nelayan.

Gambaran singkat negara ice land diatas menggambarkan sistem ekonomi diseluruh dunia saat ini, sistem kapitalisasi yang berbasis import justru dalam jangka panjang akan menyengsarakan rakyat.

Hal tersebut dipeparah dengan tren mencari pekerjaan di kota, padahal jika kita perhatikan nominal kekayaan mereka hanyalah angka yang tersimpan di bank. Sejatinya dalam jangka panjang uang mereka akan tergerus nilainya karena inflasi, dan banyak sekali potongan gaji mereka, asuransi, reksa dana, pajak, dan kebutuhan hidup yang sangat mahal di kota.

Bagaimana kita bisa mengurai permasalahan tersebut. Seperti yang dilakukan negara ice land yaitu kembali ke desa. Apa yang kita dapatkan setelah kembali ke desa.

1. potensi daerah
Banyak sekali kita jumpai, permasalahan di kota sebenarnya juga bisa dipecahkan di desa, misalkan beras yang mahal, cabai mahal, daging mahal, semuanya bisa dengan mudah didapatkan di pedesaan.

Dengan kembali ke desa, mereka yang memiliki potensi akademik yang baik bisa merealisasikan ilmunya untuk mengembangkan potensi daerahnya. Misalkan saja di daerah A, hampir semua warganya menanam durian, selama ini mereka hanya menjual durian di pasar atau kepada penjual, mereka mengikuti harga pasaran. Dengan sentuhan ahli di bidang tata boga, durian bisa dikembangkan menjadi makanan yang bernilai lebih tinggi. Atau memanfaatkan kulitnya untuk menjadi makanan. Dengan demikian para petani durian bisa mematok harganya sendiri, tidak hanya terikat dengan harga penjual.

Contoh lain, di daerah B, terdapat potensi wisata yang masih alami dan belum memiliki nilai ekonomi. Coba gerakkan pemuda-pemuda karang taruna untuk mengelolanya menjadi tempat wisata. Secara tidak langsung potensi daerah terbangun, sekaligus membuka lapangan pekerjaan.

2. orang desa lebih kaya
Sebenarnya orang desa lebih kaya dibandingkan dengan orang kota, di desa mereka bisa mendapatkan makanan dengan mudah, bisa menanam sendiri kalau daging mereka juga bisa memelihara hewan pedaging sendiri.

Namun demikian kenapa mereka terkesan lebih miskin dibandingkan orang kota? Sebenarnya mereka tidak lebih miskin bisa jadi mereka tidak memiliki aset berupa kertas, dalam hal ini adalah uang tetapi aset rill mereka punya. Rasio kepemilikan rumah di desa juga lebih tinggi dibandingkan dengan di kota

3. aset tahan inflasi
Aset di desa berupa aset rill yang nilainya intrinsik, berbeda dengan di kota, yang nilai kekayaan hanya dalam bentuk angka diatas kertas tanpa memiliki aset rill yang nyata. Sehingga aset di desa lebih tahan banting karena nilainya tidak tergerus oleh inflasi.

Sehingga ketika gejolak keuangan dunia, di pedesaan lebih bisa diandalkan, karena mereka tetap menapatkan hasil yang nyata untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa harus menurunkan nilai aset itu sendiri.

__________________
Semoga dengan tulisan ini, tren dari desa ke kota akan terbalik menjadi kembali ke desa. Karena yang seharusnya mereka bisa membangun desa lebih memilih tinggal diperkotaan, desa-desa tidak terbangun, sementara di kota terjadi persaingan yang sangat sengit, sehingga hanya sediki yang bisa sukses.


Sehingga jika pedesaan kembali terbangun, permasalahan-permasalahan di kota sebenarnya bisa dipecahkan, tanpa perlu melakukan kapitalisasi dan import yang dalam jangka panjang justru akan menyengsarakan negeri kita sendiri.

Bagikan

Jangan lewatkan

Membongkar Potensi Kekayaan Pedesaan – ilusi kemakmuran ekonomi modern
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.