Jumat, 06 Oktober 2017

Bingung Menulis? Berikut Inspirasi Menulis Dari Tere Liye


Siapa yang tak mengenal sosok penulis best seller berbagai macam genre novel tersebut. Bang tere sapaan akrab pria kelahiran 21 Mei 1979 yang berasal dari Sumatra selatan itu. bang tere hanya memiliki akun sosmed satu-satunya yaitu facebook. Sejak tulisan ini dibuat pengikut fans page FB bang tere menembus hamper 4jt orang. Mungkin penulis dengan pengikut terbanyak di Indonesia.

Menariknya dari tere liye adalah, beliau tidak suka di ekpose di media, bahkan di page  FB nya pun tidak ada fotonya sama sekali, kalau kalian mencari foto tere liye di penjarian mbah gugel pun sangat jarang ditemui, lebih banyak quote-quote galau ala tere liye yang tersebar.

Menulis merupakan hal yang mudah tapi ada sulitnya juga, kendala menjadi seorang penulis yang sering dihadapi oleh penulis awal adalah berhenti menulis, bigung mau nulis apa lagi, tidak ada inspirasi menulis dan akhirnya menunda-nunda untuk menulis hingga akhirnya tidak lagi menulis.

Pada kesempatan kali ini, saya mencoba mengumpulkan dari beberapa sumber, mengenai pesan dan inspirasi menulis dari bang tere liye, yang selama ini meng-inpiasi saya untuk tidak berhenti menulis.

Penulis yang baik memiliki sudut pandang special
Menulis bisa bertemakan apa saja, bisa mengenai pengalaman sehari hari, pun bisa menulis dari apa yang kamu baca. Namun poin pentingnya disini adalah, penulis yang baik selalu menemukan sudut pandang yang spesial. Tulisan-tulisan yang dianggap biasa saja bisa diubah menjadi hal yang tidak terpikirkan orang lain, misalnya jika kebanyakan orang menulis makalah ataupun jurnal ilmiah dengan permulaan kata “di zaman globalisasi saat ini” atau “dewasa ini” cobalah mengganti dengan kata yang lain. Atau contoh lain dari kecil kebanyakan dari kita kalau ada tugas menggabar kenapa selalu gunung dan sawah, seakan hanya itu saja gambar pemandangan.

Penulis yang baik, bisa menulis dengan persepsi yang berbeda, sehingga kesannya bisa menarik. Walau sejatinya hanya tulisan diary saja. Maka tugas kalian sekarang adalah menemukan sudut pandang yang special itu.

Amunisi menulis
Setelah kalian menentukan topic atau tema yang akan ditulis, tidak jarang setelah di depan notebook pikiran itu serasa blank atau bingung mau nulis dari mana. Disinilah amunisi menulis dibutuhkan, insipirasi/ide menulis tersebut diperlukan agar proses penulisan berjalan lancar. Jika kurang amunisi yang terjadi menulis satu kalimat dihapus lagi, dua kalimat merasa ada yang kurang dihapus lagi, begitu seterusnya di depan notebook tak menghasilkan apapun.

Seperti ungkapan bang tere “misalkan saja sebuah teko, jika tidak terisi bagaimana bisa mengisi gelas dengan air penuh?”

Pertama yang harus dilakukan untuk mengisi amunisi adalah

*membaca
Dengan banyak membaca kosa kata, pola kalimat, dan susunan paragraph bisa kita nilai dan pelajari dengan mudah. Lalu selanjutnya bisa kita “jiplak” bacaan tersebut ke dalam tulisan kita. Menjiplak disini bukan berarti copas tetapi menemukan alur dan ide tulisan kita. Misalkan kita ingin menjadi wirausaha sukses hal yang harus dilakukan adalah temukan idolamu, siapa tokoh inspiratif wirausaha yang sukses, pelajari kisah nya sejak kecil. Dari situlah kalian bisa mengambil pelajaran dan menerapkan apa-apa yang dia lakukan sehingga menjadi sukses seperti sekarang.

*perjalanan
Dengan melakukan perjalanan, kalian juga bisa menemukan ide tulisan kalian. Perjalanan disini bukan berarti harus traveling ke berbagai tempat wisata. Perjalanan bisa menuju pasar, kerabat dekat atau sekedar berjalan ke sungai misalkan. Nah dari situ banyak sekali hal yang bisa kalian tulis, berjalan ke sungai memikirkan “bagaimana menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan”, apapun itu yang kalian jumpai bisa jadi amunisi kalian menulis.

*temui orang bijak
Orang bijak disini bukan selalu seorang motivator layaknya Mario teguh atau ippo santoso. Semua orang memiliki perjalanan hidup, kalian Tanya ke penjual bakso “cara membuat bakso yang enak” tentu dia mahir mengatakannya. Seperti ungkapan bang tere bahwa sebenarnya dia bukan seorang yang mahir “melepaskan” atau seorang ahli dalam “cinta sejati” namun beliau bisa dekat dengan orang-orang bijak, belajar dengan lawan bicaranya sehingga bisa menyerap ilmu untuk amunisi tulisan-tulisannya.

Menulis kalimat pertama
Menulislah dengan gaya bahasa kalian sendiri, pokoknya apa yang ada dikepala tulislah, nanti setelah sampai di tengah-tengah, kalian dengan mudah bisa mengganti kalimat pertama tadi menjadi lebih baik. Banyak dari penulis bingung seperti apa awal tulisan mereka, deduktif atau induktif, naratif atau if if if yang lain. Menurut bang tere jika hanya ingin menulis fiksi (bukan karya ilmiah) tidak usah berpatokan pedoman tersebut. Pasal pertama “tidak ada aturan dalam menulis” jika ada yang bilang ada aturan menulis, silahkan kembali ke pasal satu.

Dan setelah kalian menulis banyak sekali lalu kalian bingung mau menutup dengan kalimat/kata seperti apa gampang saja, tuliskan saja kata “TAMAT”, dan itulah yang terjadi pada novel hafalan sholat delisa, ketika beliau bingung mau nulis apa lagi, beliau hanya menulis kata “TAMAT” saja. Itu bisa kalian terapkan dalam tulisan kalian, satu hal yang tidak boleh mengakhiri tulisan seperti itu, SKRIPSI.

Menulislah menulislah dan menulislah
Untuk tips yang terakhir kali ini adalah teruslah menulis apapun yang terjadi, kalian tidak akan menjadi penulis yang hebat jika tidak mulai menulis saat ini juga.

“waktu yang tepat untuk menanam pohon kepenulisan ialah 20 tahun yang lalu. Maka jika saat ini kalian berumur 20 tahun sejak lahir kalian sudah menanam pohon tersebut, dan saat ini kalian melihat pohon itu tumbuh besar, buahnya lezat pun kalau pohon itu mati kalian bisa memanfaatkannya menjadi kayu bakar. Tapi sayangnya semua orang mengerti nasihat itu baru sekarang, sudah sangat terlambat. Namun jangan berkecil hati, karena kesempatan menanam pohon kepenulisan kedua, adalah saat ini. Siapapun yang ingin menjadi penulis, tanamlah pohon saat ini juga, tak masalah jika pohonnya kecil, boleh jadi 5-6 tahun ke depan pohon itu sudah besar
__________________________________
MENULIS ADALAH BERBAGI ^_^

Referensi

Bagikan

Jangan lewatkan

Bingung Menulis? Berikut Inspirasi Menulis Dari Tere Liye
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.