Perasaan manis dan asin adalah rasa yang hampir setiap hari
kita bisa merasakan, dan sepertinya tidak ada yang special darinya. Bagaimana
dengan perasaan cinta, sejatinya tidak ada pula yang menyuruh untuk membuat nya
lebih spesial, hanya diri kita lah membesar-besarkan perasaan tersebut.
Siapakah cinta?
Perasaan yang entah kenapa menggenggamnya saja seperti bara
api, namun ketika melepasnya membuat hati seperti di patahkan, terhempas
seperti daun yang jatuh…………… maka jika ingin serius memupuk cinta, jangan
biarkan dia lepas meskipun itu panas.
Berbicara masalah cinta, di zaman milenial seperti sekarang
ini, banyak sekali orang yang salah mengartikan cinta, anak baru pupuk bawang
seakan tahu tentang semua hal mengenainya, cinta adalah perasaan suci dan
fitrah dimiliki seorang manusia kepada lawan jenisnya. Pengertian tersebut di
salah gunakan demi mendapatkan perasaan yang “menurutnya” harus dilakukan atas
nama cinta, maka jangan heran muncul kelompok LGBT, anak kecil udah chat papa
mama, dan fenomena menyalah artikan cinta lainnya.
Cinta itu?
Meskipun hanya sebatas sebuah perasaan ‘cinta’ memiliki
definisi yang bahkan dengan bertambahnya umur dan pengalaman membuat orang
memaknai beragam. Ketika SD mengenal dengan istilah cinta monyet, beranjak
dewasa mengenal cinta buta, ketika dewasa memaknai dengan cinta tak direstui.
Atau bahkan cinta menurut via vallen “jare
nek ra NINJA ra oleh di cinta”.
Cinta bisa merupakan perasaan suci bisa juga sebaliknya,
ibarat pedang bermata dua tergantung bagaimana kita memaknai dan
menggunakannya, suci karena tiada ego dan nafsu menyertainya, murni akibat
cinta yang menghampiri. Murni akibat Tuhan memberikan tanggung jawab kepada
kita untuk memupuk lalu memberikan kepada seseorang yang dengan kedatangannya
saja membuat jantung berdetak kencang.
Siapakah dia?
Ohhh tuhan ku cinnta dia, ku rindu dia, nah dianya siapa? Cinta
tak memandang bulu siapapun orangnya, kita masih mengingat artis asal Indonesia
yang baru saja menggelar acara pernikahan, disebut-sebut sebagai hari patah
hati nasional. Atau artis korea yang baru saja nikah dengan teman syuting drama
‘cinlok’ di tempat syuting, sosmed twitter pun riuh dengan tagar hari patah
hati internasional. Memang aneh tapi itulah cinta, hanya kita yang tahu
siapakah dia.
Jika belum mendapatkan ‘dia’ maka tidak usah bingung, galau
dan bersedih, karena bisa jadi tuhan sudah mempersiapkan dia dengan
“spesifikasi” terbaik, namun kenapa kamu belum mendapatkannya, karena menurut
Tuhan kamu belum pantas mendapatkannya, maka tugas mu sekarang adalah memantaskan diri dengan berharap
ridho-Nya.
Perasaan adalah
perasaan
Sampaikapanpun dia adalah perasaan, boleh jadi menurut kita
sudah final fixed namun fakta berkata
lain, boleh jadi kita merasa tenang sudah mengikatnya di hati dengan tali
terbaik tetap saja rahasia Allah tiada yang tahu, pun boleh jadi kita sangat
membencinya bahkan bertemu saja membuat muak tapi di kemudian hari bersanding
di pelaminan ‘mendeklarasikan’ kepemilikan cinta sejati. Siapa yang tahu? Maka
jika itu belum terjadi, jangan merasa berlebihan atas nama cinta, hati
seseorang bisa berubah sewaktu-waktu. Karena perkataan adalah gombal dan
membual, tapi cinta bukan tentang makna tapi rasa dan perbuatan.
“Kau tahu nak, perasaan itu tidak sesederhana satu tambah
satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang
dilangit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika.
Perasaan adalah perasaan” --- Tere Liye ‘Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah’
_________________
Akhir kata, salam buat si cinta ^_^
Bagikan
Mengenal Pertanyaan Terbesar Dalam Hidup "cinta"
4/
5
Oleh
Unknown