A. Segmentasi
Pasar
Menurut Kotler (2009) segmentasi pasar merupakan
suatu aktivitasmembagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar
yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi,
perilaku pembelian maupun gaya hidup. Segmentasi memungkin perusahaan untuk
lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagipasar menjadi
segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen
mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar
perusahaan.
Di lain pihak Pride & Ferrel (1995)
mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar
keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri dari orang–orang yang
secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa. Pada dasarnya, segmentasi
pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke dalam
beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah
dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Dasar Segmentasi
Menurut Kotler (2003) ada dua cara yang dapat
dijadikan dasar dalam segementasi pasar, yaitu pertama consumen characteristic (karakteristik
konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segementasi yang terdiri dari:
Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan
berdasarkan faktor geografinya,
Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan
berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan
Psychographic segmentation
Pada Psychographic segemtation pengelompokan
didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti lifestyle, kepribadian
maupun minat
Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen)
yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan
yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau
jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen
akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti
ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan
harga yang murah.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003)
mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu:
Static Atribut Segmentation
mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut
statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau
penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam
membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.
Dynamic Atribut Segmentation
mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis
yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen.
Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral.
Individual Segmentation
mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau
individu.
B. Target Market
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen
pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan
segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang
berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara
keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan
harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara
umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko
yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah
berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan
dan sumber daya perusahaan.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003)
menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat
mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target.
C. Positioning
Tom Duncan (2008) memiliki definisi brand position
seperti berikut, “ Brand Position is the standing of a brand in comparison with
its competitors in the minds of customers, prospects, and other stakeholder.”
yang artinya : posisi merek adalah status sebuah merek dibandingkan dengan
pesaingnya di benak pelanggan, calon pelanggan dan pemegang saham lainnya Selanjutnya
Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, (2003) menyatakan positioning sebagai ”the
strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk
membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning
adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk
dengan sukarela mengikuti perusahaan,
Kemudian Keller (2003) mengutip definisi brand
positioning menurut Kotler yaitu tindakan merancang tawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati tempat yang berbeda dan dihargai dalam pikiran
target pelanggan .Tujuannya adalah untuk menempatkan sebuah merek kedalam benak
konsumen yang menjadikan keuntungan potensial bagi perusahaan dapat
dimaksimalkan.
Menurut Duncan (2008), strategi brand positioning
umumnya berlandaskan salah satu dari empat variabel yaitu :
1. Category Positioning
2. Image Positioning
3. Unique Product Feature Positioning
4. Benefit Positioning
____________________
Referensi:
Ferrel, Pride, 1995, Pemasaran :
Teori dan Praktek Sehari-Hari. Jakarta : Binapura Aksara.
Gilligan, Colin and Richard M.S.
Wilson. 2009 Strategic Marketing Planning. UK : taylor & francis
Kotler, Philip.2003. “Manajemen
Pemasaran. edisi kesebelas” Jakarta: Indeks kelompok. Gramedia
Kotler, Philip. 2009. Manajemen
Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip,, Kertajaya,
Hermawan, Huan Hooi Den, dan Liu Sandra, 2003. Rethinking Marketing Sustainable
Marketing Enterprise di Asia. Dialihbahasakan oleh Marcus P. Widodo dari buku
Rethinking Marketing Interpris in Asia. Cetakan I. Pearson Education, Asia,
Jakarta: PT Prenhallindo.
Bagikan
Pengertian Segmenting, Targeting dan Positioning (STP) - dari Berbagai Sumber
4/
5
Oleh
Mansur Hidayat
1 komentar:
Tulis komentarThanks mas, sangat membantu tugas saya :)
Reply