Sempat memikirkan bagaimana nasib orang tua yang dengan
susah payah membesarkan anaknya, namun ketika sudah dewasa mereka memilih hidup
dikota dan tak kembali lagi ke pangkuan sang bunda. Sepi dan sunyi sahabat ibu
setiap hari, rumah yang dulunya selalu ramai oleh canda tawa kalian sejak kecil
telah sirna, tergantikan rindu sang
ibu. Rindu untuk selalu menanti buah hatinya kembali dari perantauan.
Merantau untuk menggapai impian memang baik, tapi
meninggalkan orang tua setelah mendapatkan pekerjaan tetap adalah suatu
permasalahan yang tak lagi remeh. Orang tua kalian berharap anaknya menjadi
sukses tapi tidak untuk melupakan orang tua, walau terkadang anak yang masih
peduli ingin mengajak orang tuanya hidup di kota, namun apa daya sang ibu
memilih di kampung halaman karena tak terbiasa hidup di kota.
Terlepas dari permasalahan tersebut, kasih orang tua tidak bisa kita hiraukan begitu saja, sejak kecil rumah
merupakan tempat awal kita mengenal dunia, mengenal kerinduan seorang ibu dan
mengenal cintanya. Rumah merupakan tempat berlabuh segala resah dan kerinduan,
ibu selalu berpesan kepada kita. Terkadang suka marah-marah namun itulah bentuk
kasih sayangnya, tidak bisa membiarkan buah hatinya begitu saja, selalu
memperhatikan hal-hal kecil.
Namun saat kamu dewasa, mulailah berfikir tentang masa depan
dan karir, lalu kamu memilih untuk beradu nasib merantau ke kota. Ibu hanya
bisa berpesan “hati hati dijalan ya nak,
semoga apa-apa yang ingin kamu capai dimudahkan oleh-NYA”, entah kamu
kuliah, kerja, ataupun berwirausaha, meninggalkan orang tua adalah hal yang
berat dirasakan oleh seorang ibu, melepas buah hatinya bersamaan dengan harapan
untuk kembali.
Saat kamu sudah berada diperantauan apakah merasakan rindu terhadap ibu? Lalu sempatkah
kamu berfikir apa yang dilakukan ibu dirumah, bagaimana perasaan ibu saat kamu
tinggal di perantauan. Boleh jadi dalam hatinya ada rasa ragu, di dalam sana
mungkin juga ada keresahan yang tak pernah ditampakkan dalam raut wajahnya. Boleh
jadi ada sejuta perasaan yang harus dikalahkan oleh ibu saat merelakanmu untuk
merantau. Selalu memikirkan anaknya, setiap hembusan nafasnya selalu teriring
doa untuk sang buah hati.
1. Saat ibu kalian makan di rumah
Saat ibu kalian makan dirumah, beliau pasti teringat kamu
yang berada diperantauan, apakah juga sudah makan disana, lalu jika belum apa
yang membuatnya belum melahap makanan. Ibu selalu khawatir jika tahu anaknya
belum makan, atau melihat kebiasaan kalian makan dengan jam seenaknya sendiri.
2. Bingung mau sms atau telepon
Bahkan ini saya alami sendiri, waktu itu sempat merasa
bersalah dan termenung lama sekali. ibu dengan polosnya mengatakan takut
mengganggu aktifitas ku kuliah di kota. Padahal saya lupa membalas sms ibu
hingga petang, ibu sangat khawatir aku kenapa napa. Akhirnya bapak yang
berpesan ke ibu kalau jangan sering-sering menghubungi anaknya, daripada hanya
akan menambah kekhawatiran.
Boleh jadi apa yang kita anggap remeh, hal tersebut sangat
berarti bagi seorang ibu, mau menanyakan kabar takut mengganggu, sedangkan
kalian menghungungi ibu hanya saat
tanggal tua? Kabarilah ibu mu, dia selalu berharap anaknya baik-baik saja.
3. Doa ibu
“surge ditelapak kaki ibu” begitu besar pengorbanannya
hingga sangat dimuliakan dalam agama, sejak kalian kecil hingga dewasa tak
surut pula doa ibu terhadap anaknya. Setelah selesai sholat dan boleh jadi
setiap 1/3 malam terakhir dengan sajadah beludru dan kumal, selalu meneteskan
air mata ketika mendoakan si buah hatinya. Sudahkah
kamu mendo’akan ibu mu?
4. Ketika kamu pulang kampung
Momen yang sangat dinantikan seorang ibu adalah ketika
anaknya kembali menginjakkan kaki di kampung halaman, rindu seperti terobati. Dan
taukah kalian setiap kamu pulang pasti disuguhkan makanan yang enak-enak sebagai
rasa bahagia seorang ibu, setelah sekian lama bisa kembali memasakkan makanan spesial
untuk anaknya.
___________________________________
Sebelum semuanya terlambat, pulanglah temui ibu mu,
Pulanglah membawa rindunya
Bagikan
Bagaimana Kabar Ibu saat Ditinggal Anaknya Merantau
4/
5
Oleh
Mansur Hidayat