Guru sebagai tonggak terdepan dalam ranah pendidikan
berperan penting dalam proses pendidikan. Pendidikan merupakan transformasi
perubahan, menjadikan manusia yang semula tidak tahu menjadi mengerti. Dengan pendidikan
bisa mencerminkan kualitas SDM di suatu Negara, dikatakan memilikiSDM yang baik
ketika pendidikannya juga baik.
Dalam proses pendidikan tersebut guru sebagai tonggak
terdepan memiliki peran dan fungsi yang sangat penting, dimana guru sebagai perantara
menyampaikan informasi langsung kepada “produk” pendidikan yaitu siswa. Dengan
kualitas yang dimiliki guru, tidak jarang sikap dan penyampaian informasi bisa
dengan mudah di mengerti ataupun di tiru oleh siswa, karena bagaimanapun guru
adalah sosok yang seharusnya bisa “digugu
lan ditiru”.
Dalam mengemban amanah berat tersebut, guru masih harus
bergelut waktu untuk mengerjakan perangkat pembelajaran yang semakin hari
semakin “administrative”. Disamping tuntutan kurikulum terbaru juga merupakan
perencanaan guru sebelum melakukan transfer of knowledge.
Disamping itu, karena tugas berat itulah jika dilakukan
dengan tulus ikhlas akan berbuah manis dikemudian hari bahkan manfaat tersebut
bisa di nikmati hingga di bawa mati. Karena ilmu yang bermanfaat adalah bekal yang bisa digunakan oleh siswa
maupun seorang guru. Belum lagi jika menyaksikan anak didiknya dulu menjadi
seorang yang sukses dikemudian hari, rasa bangga dan haru selalu menjadi KEBANGGAAN
tersendiri bagi seorang guru.
Pencapaian tersebut tidak bisa lepas dari kualitas dan
kesabaran seorang guru, oleh karena itu dalam proses pembelajaran waktu sangat
berharga “seharusnya” dimanfaatkan oleh seorang guru demi menyampaikan semua
poin penting dalam pembelajaran. Meskipun tuntutan KD (Kompetensi dasar)
sangatlah padat, hal tersebut memaksa guru untuk terus “ngoceh” kepada siswa.
Walaupun demikian pendidikan tidak melulu tentang transfer of knowledge namun juga transfer of value. Dimana guru bisa
dikatakan “hanya” sebagai pengajar jika melakukan pengajaran saja, penyampaian
materi saja tanpa ada nilai-nilai dan karakter yang di berikan ataupun
dicontohkan kepada siswa.
Mendidik seringkali dimaknai sama dengan mengajar, namun
sebenarnya dari kedua nya memiliki cukup perbedaan yang signifikan. Dimana
seorang guru dikatakan “hanya” mengajar jika melakukan transfer of knowledge saja dalam proses pembelajaran, tanpa
diiringi dengan penanaman nilai dan karakter kepada siswa.
Menurut Prof.DR Ahmad Syafii Maarif, menyatakan bahwa, Pendidikan
sering dijabarkan sebagai sesuatu yang hanya bertali-temali dengan transfer of knowledge dan pendidikan
sering kali hanya dijadikan sebagai arena indoktrinasi padahal sesungguhnya
pendidikan lebih dari itu.
Di samping sebagai aktifitas transfer of knowledge pendidikan juga merupakan media dan aktifitas
membangun kesadaran, kedewasaan, dan kemandirian peserta didiknya. Kesadaran, kedewasaan,
dan kemandirian itulah yang menjadi bekal untuk kehidupan siswa hingga
bersosial di masyarakat dan juga merupakan tujuan dari pendidikan itu sendiri.
Menurut beberapa literature tujuan pendidikan adalah
memanusiakan manusia, menjadikan manusia yang sesungguhnya. Pendidikan adalah
proses yang dilakukan agar ada perubahan dalam masyarakat. Sehingga dapat
dikatakan bahwa “hanya” dengan pendidikan mampu mendidik individu menjadi lebih
baik dan berguna dalam masyarakat.
Pentingnya tujuan pendidikan tersebut harus dimaknai guru
sebagai semangat dalam melakukan proses pembelajaran. Karena memang buah yang manis merupakan buah dipetik dari pohon yang
sudah ditanam beberapa tahun lalu. Maka jika belum menanam pohon pendidikan
berkualitas, saat ini adalah waktu yang tepat menanam pohon tersebut,
lakukanlah dua peran sekaligus sebagai seorang guru yaitu transfer of knowledge dan transfer
of value.
____________________________________
#SalamLiterasi
#SalamAksara
Bagikan
Guru Jangan Hanya Mengajar Tanpa Mendidik
4/
5
Oleh
Mansur Hidayat