Sejak kecil kita dianjurkan menabung, pada saat sekolah
dasar guru kita selalu mengatakan “rajin menabung pangkal kaya” dan slogan
tersebut masuk soal ulangan. Entah saya lupa kelas berapa, namun masih teringat
jelas mengenai pelajaran tersebut.
Apakah benar, rajin menabung pangkal kaya? Dalam pelajaran
ekonomi kita mengenal inflasi, merupakan kenaikan harga-harga kebutuhan secara
serempak. Dengan adanya inflasi, jika saat ini kita bisa membeli cilok seharga
Rp500,- belum tentu tahun depan dengan Rp500,- akan mendapatkan barang yang sama,
nilai mata uang akan terus tergerus nilainya secara gradual. Berapa patokan
normal inflasi? Sekitar 7% pertahun. Jadi kalian memiliki uang yang sama, maka
tahun depan sudah kehilangan 7% dari nilai mata uang saat ini.
Terlepas dari konspirasi keuangan (seperti postingan saya
sebelumnya) secara umum, ketika kita menabung, uang kita akan berhenti, ada
pepatah yang mengatakan bahwa uang seperti air, kalau mengalir jernih jika diam menjadi sarang penyakit. Sehingga
menabung terkesan seperti menumpuk harta? Na’udhubilah
Lalu apakah slogan menabung pangkal kaya sangat bertentangan
dengan konsep kehidupan manusia?, atau slogan tetangganya “hemat pangkal kaya”
juga menuai beragam polemik. Menurut penulis hemat itu dianjurkan dalam islam,
Dan orang-orang yang
apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir,
dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
(QS Al-Furqan: 67)
(QS Al-Furqan: 67)
Mungkin hal ini sepele, namun jika diperhatikan kedua slogan
tersebut memiliki perbedaan cukup signifikan. Terlepas dari kedua slogan
tersebut saya akan membahas tentang menabung dalam islam, apakah dianjurkan?
Setelah kita mengetahui bahwa nilai mata uang akan terus
menurun menabung menjadi hal yang sangat tidak produktif, selain itu fungsi uang adalah untuk dihabiskan (di
belanjakan) jika kalian simpan berarti kalian menyalahi arti sesungguhnya
kegunaan uang tersebut.
Dalam islam istilah “rajin menabung pangkal kaya” sangat
tidak dibenarkan, setelah menerima materi tentang ekonomi syariah yang di
sampaikan ust. Anas budiharjo (seorang dosen ekonomi syariah di UB) saya
menjadi tau, ternyata islam menganjurkan
untuk ber-investasi. Jika kita menabung, selain “seakan menimbun harta”
juga menghambat laju ekonomi.
Ekonomi bisa cepat terbangun dengan perputaran uang, maka
tanpa adanya uang bisnis pasti akan macet.
Salah satu bukti bahwa islam lebih menganjurkan investasi
adalah dengan adanya rukun islam tentang zakat. Ya, dengan zakat secara tidak
langsung menyuruh kita untuk produktif, uang, emas, dan barang berharga jika
tidak kita gunakan maka terkena zakat. Dengan demikian zakat merupakan gerakan
untuk berinvestasi, jika kalian mempergunakan uang atau barang tersebut dalam
rangka investasi (dunia/akhirat) maka tidak terkena zakat.
Selain itu Zakat yang diberikan kepada penerima zakat
(mustahik) akan meningkatkan pendapatan
mereka, jika pendapatan mereka meningkat yang terjadi konsumsi terhadap barang
tertentu akan meningkat, itu berarti daya
beli mustahik atas suatu produk kebutuhan mereka akan naik, jika itu
terjadi peningkatan daya beli produk akan berimbas pada kenaikan permintaan suatu produk tersebut, peningkatan permintaan
akan mendorong perusahaan untuk lebih
produktif dalam memproduksi barang tersebut. Imbas dari kenaikan produksi
adalah menambah lapangan pekerjaan
kepada masyarakat guna memenuhi kapasitas produksi. Dan pada akhirnya
pengangguran bisa berkurang.
_________________________
Selain sebagai pendorong investasi, ternyata zakat juga
berpengaruh terhadap makro ekonomi.
_________________________
Inti dari penjelasan diatas adalah, berhentilah menabung, pergunakan
uang sebagai fitrahnya (bukan berarti boros). Investasi juga tidak selalu
tentang duniawi, investasi akhirat juga salah satu pilihan yang perlu di
perhatikan.
Lalu muncul pertanyaan, siapakah yang memulai membuat slogan
“rajin menabung pangkal kaya” ??? silahkan baca
judul postingan ini.
Akhir kata, mengutip perkataan dari AA Gym
“zakat harus dihitung, kalau sedekah jangan hitung-hitungan”
Sampai jumpa ^_^
Bagikan
Menabung tidak Dianjurkan dalam Islam, Namun Dianjurkan Oleh Bank
4/
5
Oleh
Unknown