Sabtu, 11 November 2017

Perubahan Tren Menghadapi Dunia Kerja Generasi Milenial


Menghadapi era digitalisasi saat ini, banyak perubahan – perubahan yang entah disadari atau tidak akan menjadikan generasi muda memandang pekerjaan berbeda dengan generasi sebelumnya. Jika kita kilas balik tentang keinginan sebagian besar masyarakat menginginkan anaknya bekerja sebagai PNS atau kerja kantoran, namun semakin ketatnya persaingan menjadi pegawai bukan legi sebagai keinginan populer generasi milenial.

Setiap hari terjebak macet
Beberapa waktu lalu, nitizen tengah digemparkan dengan iklan baliho sebuah perusahaan ojek online, bagaimana tidak papan reklame besar di atas jalan tersebut hanya menampilkan tulisan padat, seperti iklan di kolom berita Koran harian. Namun menariknya, hal yang menjadi inti dari iklan tersebut adalah semakin sesaknya jalan memaksa kita (para pekerja) hanya menghabiskan waktu di jalanan yang macet.

Semakin sesaknya jalanan kota, para pekerja/pegawai tidak mempunyai waktu maksimal untuk keluarga, hal tersebut menambah stress dengan rutinitas seperti itu setiap hari, berangkat kerja pagi – macet, pulang kerja sore – macet lagi. Penelitian yang disampaikan seorang pengamat di amerika, tren pekerjaan semakin bergeser dikarenakan teknologi.

Disebutkan bahwa sedikitnya 20% pekerja di amerika memilih keluar dari pekerjaan nya dan memilih bekerja lepas. Kenapa sampai demikian? Beberapa alasan tersebut diantaranya adalah kemacetan dan fleksibiltas waktu yang terkuras habis karena pekerjaan, mereka tidak menikmati gaya hidup dengan rutinitas setiap hari seperti itu. Dan diprediksi besaran perpindahan mindset tersebut bakal meningkat seiring berjalannya kemajuan teknologi. Lalu apakah Indonesia juga demikian?

Teknologi memaksa perubahan
Membaca tulisan rhenald kasali membuat saya sebagai seorang mahasiswa jurusan bisnis manajemen merasa apa – apa yang dipelajari di kampus terkesan sangat kuno dan jadul untuk era saat ini, ketika pemuda saat ini menyebut start up dosen dan beberapa buku yang saya pelajari masih menyebutnya sebagai UMKM, ketika di kampus diajarkan strategi 4P (Product, Price, Place dan Promotion) sebagai salah satu marketing stratejik nyatanya hal tersebut tidak dibutuhkan lagi bagi pemasar online.

Dijelaskan lebih lanjut oleh seorang guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut adalah teknologi memaksa PHK atau pemberhentian pegawai besar – besaran sedang terjadi, sebagai contohnya adalah
*dengan adanya system elektronik penjaga toll tidak lagi dibutuhkan
*elektronik banking memaksa perusahaan digitalisasi bank, dampaknya banyak memberhentikan teller
*maraknya toko online memberi dampak pada retail – retail modern menutup beberapa gerainya, akhirnya pegawai banyak yang menanggung beban pengangguran

Contoh diatas hanyalah sebagian kecil dampak perubahan teknologi memakan banyak korban menjadi pengangguran.

Tren pekerjaan generasi milenial
Namun lebih lanjut lagi bagi seorang yang memikirkan peluang dengan adanya perkembangan teknologi merupakan sebuah peluang pekerjaan baru. Tidak hanya sebagai ancaman, teknologi pun memunculkan tren pekerjaan – pekerjaan baru yang belum terfikirkan oleh para orang tua. Ada hal yang sangat menggelitik disaat presiden jokowi sedang membagikan sepeda kepada anak – anak sekolah dasar, saat itu presiden menanyakan kepada seorang murid yang ditunjuk kedepan, “nak apa cita – citamu saat dewasa nanti?” tak ada yang menduga anak SD tersebut dengan polosnya menjawab “ingin menjadi youtuber” sontak tawa pun tak bisa ditahan oleh bapak presiden, ketika ditanya apa alasannya “karena youtube bisa menghasilkan uang”.

Hal menariknya adalah seorang anak SD memandang pekerjaan bukan lagi seperti pandangan orang tua, mereka melihat bahwa ada sesuatu yang menarik yang bisa mereka kerjakan untuk mendapatkan uang, bukan lagi seorang dokter, insinyur atau guru, walaupun pekerjaan tersebut masih banyak diminati namun survey yang dilakukan Linkedin yang dikutip Liputan6 mengungkapkan bahwa pekerjaan paling banyak diminati saat ini adalah pekerjaan mengenai IT.
                                                                                                                                                                                            
Maka jika memang pengangguran bertambah karena teknologi menggantikan peran pekerja, sudah saatnya SDM kita dilatih untuk menghadapi perkembangan teknologi saat ini, yaitu menciptakan inovasi dan pekerjaan – pekerjaan baru yang belum sempat terfikirkan.

___________________

Sudah siapkah kita menghadapi perubahan tersebut?

Bagikan

Jangan lewatkan

Perubahan Tren Menghadapi Dunia Kerja Generasi Milenial
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.