Minggu, 08 Oktober 2017

Paradigma Sukses Dalam Ekonomi ala Rasulullah SAW


rasulullah SAW, jauh2 hari sudah memberi contoh kepada kita sebagai suri tauladan dalam berbagai bidang ilmu. Tak hanya dalam hal hablum minallah (hubungan kepada Allah) tapi juga hablum minannas (hubungan kepada sesama manusia) sebagai buktinya, peradaban pada zaman tersebut sangatlah maju.

Dalam hal ekonomi, rosulullah mengajarkan kepada kita sebagai umat akhir zaman untuk selalu ber-investasi. rosulullah juga dikenal sebagai pembisnis sejati sejak usia dini, selain menggembala kambing beliau juga pandai dalam mengelola ekonomi umat pada saat itu.

Paradigma sukses
Kita mengenal Robert T. Kiyosaki. Dia menulis tentang dua paradigma yang menjadi pola pikir manusia dalam bukunya: The Cashflow Quadrant dia mengatakan ada 2 cara orang dalam mencari penghasilan.

yang pertama dengan paradigma umum (Quadrant kiri)

Paradigma Umum adalah mencari penghasilan dengan bekerja lalu mencari penghasilan, hingga awal/akhir bulan atau tiap pelanggan datang, mendapatkan penghasilan.

namun Robert T. Kiyosaki mempunyai cara yang lebih aman dan lebih nyaman tentunya dalam mencari penghasilan

dengan Paradigma Sukses
paradigma sukses mencari penghasilan dengan cara membangun asetnya terlebih dahulu, lalu asetlah yang memberikannya penghasilan

kedua paradigma tersebut tersusunlah rumus ESBI
ESBI adalah suatu perbandingan Quadrant menurut Robert T. Kiyosaki

Quadrant Kiri :
E untuk Employee (Pekerja, Ex : Buruh, Karyawan, OB, dll)
S untuk Self Employee(Pekerja Lepas, Ex : Dokter, Penulis, Artis, Pemusik, dll)

Quadrant Kanan :
B untuk Business Owner (pemilik Tempat Usaha)
I untuk investor (Orang yang menginvestasikan uangnya untuk modal tempat usaha)

..
terlepas dari rumus ESBI si robert kiyosaki, sebenarnya nabi kita muhammad SAW, sudah jauh-jauh hari mempraktekkan rumus trsebut,  sejak usia 7 thn atau dlm riwayat lain 8 tahun beliau sudah memulai usahanya sebagai entrepreneur.. pada umur 13 thn beliau ikut pamannya sebagai pedagang di negeri syam pada masa ini beliau sebagai Employee atau pkerja sampai usia 17 thn, dari 17 thn sampai 25 tahun merupakan titik terberat dalam usaha beliau sebagai self employee atau pemilik usaha atau pekerja lepas, yang berjuang sebagai market leader di zamannya tersebut..

hingga pada usia 37 tahun beliau sudah mengurangi kesibukannya sebagai pekerja lepas, sehingga naik level menjadi pemilik usaha atau business owner, sampai pada umur 40 tahun beliau sudah tidak bnyak memikirkan usahanya karena sudah sebagai Investor yaitu uang yang berkerja untuk beliau.. maka dari itu pada umur 40 trsebut beliau diangkat sebagai rosul karena sudah merdeka dalam hal ekonomi, beliau mengabdikan seluruh kesibukannya untuk umat..

jadi bukan hanya seorang pendakwah beliau sebenarnya jga bekerja keras demi kemerdekaan ekonomi, sehingga dalam urusan dakwah beliau sudah tidak memikirkan pekerjaan ,full time memikirkan dakwah islam..
..
kenpa saya menyampaikan pentingnya jdi pengusaha, selain trmasuk sunnah rosulullah, juga merubah paradikma masyarakat yag semula sebagai paradigma umum (sekolah => bekerja diperusahaan/PNS), menjadi paradigma sukses (sekolah => wirausaha) .. dimana desa merupakan wujud aset nyata yang sangat luas, masih banyak yang bisa di inovasi dan di explorasi baca tulisan saya sebelumnya tentang membongkar potensi kekayaan pedesaan, ilusi kemakmuran ekonomi modern.

hikmah yang dapat kita petik adalah, Islam sebagai agama rihmatal lil alamin benar-benar sempurna dalam ilmu apapun, terkadang kita bangga dengan ilmu yang telah kita miliki, sehingga lupa sebenarnya islam telah mengajarkan kita jauh lebih sempurna..

________________________________________

Akhir kata, ketupat janure tuo, menawi lepat nyuwun ngapuro ^_^

Bagikan

Jangan lewatkan

Paradigma Sukses Dalam Ekonomi ala Rasulullah SAW
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.