Selasa, 14 November 2017

Membentuk Karakter Islam Pada Anak Sejak Usia Dini


Kebaikan seseorang dimulai dari yang diajarkan orang tuanya kepada anaknya ketika masih belia. Jika agama yang ditekankan, maka peluang anak sukses di masa depan sangatlah terbuka. Tetapi jika selain itu, mungkin akan kaya, tetapi belum tentu baik, apalagi kuat iman dan takwanya. Pentingnya pendidikan karakter anak usia dini sebagai orang tua harus memiliki keyakinan yang kuat, bahwa pendidikan Islam yang paling penting bagi anak ketika dewasa kelak. Maka penting bagi orang tua Mendidik anak berkarakter islami.

Peran Orang Tua di Rumah
Anak yang sholih/sholikhah merupakan harta yang tidak ternilai dan tak bisa disandingkan dengan kekayaan apapun di dunia. Hanya dengan pendidikan agama Islam yang mampu menjadikan anak memiliki kemampuan dibidang spiritual yang baik untuk bekalnya ketika dewasa. Dengan inspirasi tersebut penting bagi orang tua mengerti akan mendidik anaknya karena yang sejatinya paling perlu dikhawatirkan orang tua terhadap masa depan anak sebenarnya bukan soal profesi dan pendapatan. Lebih dari itu adalah iman, ketakwaan dan kemanfaatan anaknya bagi orang lain.

Peran pendidikan keluarga dalam mendidik anaknya dengan mengantarkan anak meraih kedewasaannya dengan mengerti akan ilmu-ilmu Islam baik fikriyah, qolbiyah, jasadiyah maupun dieniyahnya atau Sembilan aspek pendidikan yang dikatakan (Abdussalam, 2011:120) yaitu, imaniyah, ruhiyah, fikriyah, ‘athifiyah, khuluqiyah, irodah, ijtima’iyah, jasadiyah, jinsiyah. Apabila pendidikan keluarga telah mampu mengantarkan anak didiknya mengerti akan ilmu-ilmu Islam, berarti proses pembentukan karakter anak telah terbina dengan baik.

Lingkungan keluarga yang efektif mengantarkan kemudahan bagi orang tua dalam mendidik anaknya. orang tua harus mempersiapkan dengan baik hal-hal yang perlu ditanamkan sejak pendidikan dasar dan ikut serta dalam mempersiapkan generasi terbaiknya, maka hal yang perlu disiapkan dalam lingkungan keluarga untuk mendidik karakter anak dengan baik antara lain:

1.       Ibu rumah tangga sebagai pekerjaan mulia
Pekerjaan wanita sebagai ibu rumah tangga adalah pekerjaan terbaik, karena ibu yang akan berhubungan paling dekat dengan anak, dan paling dominan dalam memberikan pendidikan terbaik untuk ikut serta dalam membangun generasi kuat iman dan akhaqnya, seorang ibu dalam Islam dikatakan berasil bukan karir yang tinggi, bahkan melebihi suaminya, namun seorang ibu dikatakan berhasil jika mampu melahirkan insan soleh/sholikah.

Anak adalah cerminan orangtua, orang sukses lahir dari keluarga yang baik, dan ibu memegang peranan yang sangat penting dalam pengajaran ini. Oleh Allah seorang ibu telah ditempatkan pada kemuliaan yang sangat tinggi mengenai pendidikan kepada anaknya, itulah tolak ukur seorang anak ditentukan dari ibunya. Sabda Rasulullah SAW. “….dan seorang istri adalah pemimpin bagi rumah suami dan anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggung jawaban tentang mereka.” (HR Bukhari Muslim).

2.       Menciptakan budaya Islami dalam keluarga
Era globalisasi saat ini informasi media sangat mempengaruhi perilaku manusia, media masa cetak maupun elektronik dijumpai di setiap sudut rumah. Jika diperhatikan media informasi memberikan dampak negatif yang besar, apabila tidak memiliki dasar Islam yang sebagai pijakan yang kuat. Menurut (Gray, 2006:24) jika anda tidak sadar bahwa ada berbagai metode penipuan, sebaiknya anda bersiap diri menyaring propaganda yang hanya menyajikan sedikit fakta, yang tanpa kita sadari oleh media dengan jangkau siar yang luas.

Siswa SD zaman sekarang di sajikan menu Televisi (TV) yang menuju dalam hal yang negatif, maka wajar jika kasus kenakalan remaja dimulai dari tidak ada dasar pendidikan Islam sejak pendidikan dasar, anak sangat mudah terpengaruh oleh media-media yang merusak moral generasi bangsa. Sebagaimana dikatakan (Nurawani 2013) bahwa bukan tidak mungkin pilar yang sudah kita bangun secara individu bobol oleh derasnya arus perubahan dan kita bisa terhanyut di dalamnya.

Penting bagi keluarga menjaga anaknya dan terus mengawasi ketika di rumah untuk menciptakan suasana dan budaya yang Islami. Buat hubungan antara anak dan orang tua sedekat mungkin untuk menjaga rasa kepercayaan yang tinggi, sebagai contoh untuk sering mengajak diskusi, agar anak selalu peka terhadap fakta. Sebagaimana dikatakan (Nurawani 2013) bahwa membiasakan berdiskusi untuk mengetahui sudut pandang dan cara berfikir anak, serta terbiasa menghukumi kesalahan menurut sudut pandang Islam. Bila ini bisa dilatih sejak dini, Insya Allah anak sudah terbiasa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Membiasakan dengan hal baik akan menciptakan budaya positif untuk memberikan pengaruh kepada anak didik sebagai dasar pembentukan moralnya. Dalam Islam membuat rumah sebagai lingkungan yang baik disebut baitu jannati (rumah-ku adalah syurga-ku) dengan membiasakan hidup Islami sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Sebagai contoh: membudayakan mengkaji Al-Qur’an setelah sholat magrib. Maka kebiasaan untuk mengkaji Al-Qur’an secara tidak sadar membentuk budaya Islami secara istiqomah.

3.       Menjadi teladan yang baik
Keteladanan dalam pendidikan termasuk cara berpengaruh yang paling efektif dalam membentuk kepribadian anak menjadi positif maupun negatif. Jika orang tua seorang yang jujur dan terpercaya, maka anak akan tumbuh di atas kejujuran dan keamanahan. as-Sabatin dalam Abdurrahman (2013:116) mengatakan, kedua orang tua wajib menyifati diri dengan sifat-sifat yang ingin mereka tanamkan di dalam diri anak-anak mereka.

Orang tua juga harus menjaga kaedah-kaedah tingkah laku yang akan ditanamkan pada anaknya. Tidak mungkin kedua orang tua menyuruh untuk sabar  kepada anaknya, sementara orang tua justru gampang marah. Sebagaimana pesan kepada orang tua oleh as-Sabatin dalam Abdurrahman (2013:116) bahwa hal pertama yang harus dimulai sebelum memperbaiki anakmu, adalah perbaikan dirimu sendiri. Sesungguhnya pandanganmu dibatasi oleh kedua matamu.

_____________________________
Konsep pendidikan karakter anak dalam islam perlu ditekankan kepada orang tua agar bisa menerapkan pembentukan karakter islami sejak dini, dengan harapan ketika dewas sudah memiliki pondasi yang kuat agar tidak ikut terbawa arus hedonisme yang kental dengan jiwa remaja kekinian “kering” akidah islam.


Konsep pendidikan karakter islam bisa ditemukan melalui pedoman dalam alqur’an maupun assunah.

Bagikan

Jangan lewatkan

Membentuk Karakter Islam Pada Anak Sejak Usia Dini
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.