Saat ini kita berada pada zaman yang semakin cepat
perkembangan informasi, dengan maraknya fenomena tertentu, lambat laun akan
tergantikan tren yang lain. Tak seperti dulu percepatan perubahan tren ini
terjadi, kita bisa sedikit kilas balik beberapa waktu lalu sedang tren “om
telolet om” lalu tren “challenge” di youtube.
Fonomena satu ini bukan merupakan hal baru, mencampur aduk
bahasa menjadi bahasa gaul sebenarnya sudah dari dulu ada, seperti bahasa SMS
yang mencampurkan antara huruf dan angka “per4an” “ber5” sudah lebih dulu tren
dimasa nya, sekarang zaman berganti, bahasa gaul remaja kekinian pun
bertransformasi menjadi bermacam – macam, seperti kids zaman now, tercyduk,
gabut, OTW, kuy, sabi, unch – unch, wkwk
land dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimanakah Menurut
para ahli mengenai fenomena tersebut?
Fenomena kids zaman now menurut mustakim (kepala pemasyarakatan bahasa pada badan bahasa) yang
dikutip kumparan mengatakan “dalam pandangan saya, itu merupakan fenmena
mencari perhatian”
mustakim menjelaskan upaya dalam mencari perhatian pun
mereka beragam bisa menggunakan cara unik pun tak lazim agar orang lain
memperhatikannya. Seperti mencampur adukkan kalimat menggunakan bahasa berbeda,
atau menggunakan angka – angka dalam menuliskan pesan.
Sebenarnya hal tersebut tidak mengancam keberadaan bahasa
Indonesia yang sudah mapan, karena bahasa merupakan penggunaan pada masa
tertentu dan oleh kelompok tertentu. apalagi penggunaanya pun hanya sebatas
pergaulan, ketika dia mengerjakan soal pelajaran ataupun laporan dari guru
mereka pun bahasa gaul itu ditinggalkan.
Pemerintah zaman now
Setelah mengetahui bahwa penggunaan kata kekinian bukan
merupakan ancaman ataupun kemunduran bahasa, tanggapan pemerintah pun tidak
banyak mempermasalahkan penggunaan kata campuran tersebut, malah menjadi
guyonan di saat – saat tertentu.
Ridwan kamil
Misalkan saja seperti wali kota bandung ridwan kamil, wali
kota paling hits se jagat raya tersebut memiliki jutaan pengikut di akun
instagramnya, bukan tanpa dasar beliau ingin lebih merasa dekat dengan remaja
atau generasi milenial saat ini. Alhasil penggunaan kata gaul pun tak segan
beliau tuliskan dalam setiap postingan di instagramnya. Bukan main, banyak komentar
– komentar positif berseliweran di akun instagramnya, penyampaian nasehat dan
arahan pun dikemas lebih santai dan mudah dipahami. Para nitizen pun
berpendapat bahwa ridwan kamil memang salah satu wali kota zaman now yang dimiliki Indnesia,
Kemendikbud
Beda cerita menanggapi fonemona remaja saat ini, entah apa
yang ingin di sampaikan kemendikbud dalam sebuah status nya di Twitter, dalam
rangka ingin lebih di kenal generasi keknian atau hanya sekedar himbauan saja.
Yang jelas berbeda dengan ridwan kamil yang begitu lugas kemendikbud terkesan
kaku dalam penyampaiannya jika memang ingin lebih dekat dengan kids jaman now.
Dalam imbauannya di akun resmi kemendikbud
(twitter.com/kemendikbud_ri) mengatakan padanan kata yang digunakan dalam
kalimat “kids jaman now” yang benar adalah “kids zaman now”. Mungkin
kemendikbud ingin menyampaikan kepada nitizen untuk membudayakan menulis ejaan
dengan pedoman umum bahasa Indonesia.
Namun bukannya mendapatkan pujian, tak sedikit nitizen yang
protes dengan imbauan kemendikbud tersebut.
Kak seto
Banyak yang menilai fenomena penggunaan kata “kids jaman
now” ini berasal dari akun kloningan kak seto (seto mulyadi) di kolom komentar
youtube trending Indonesia atau kolom komentar di video youtuber terkenal
Indonesia, akun kloningan tersebut selalu berkomentar “dasar kids zaman now”
ataupun dengan kalimat – kalimat nyleneh lainnya, bahkan sampai ada game developer membuat game kids zaman
now dengan tokok utama kak seto dan sukses menyita perhatian di google play
store.
Seto mulyadi atau sapaan akrab dengan panggilan kak seto
menganggapinya positif, bahkan beliau tidak merasa tersinggung dengan meme yang
menggunakan foto dirinya. Dalam keterangannya yang dikutip dari jawapos kak
seto hanya tertawa menanggapi fenomena kids zaman now tersebut, bahkan dia
mengaku hal tersebut sah – sah saja dilakukan di era digital saat ini, meme
tentang beliau pun ditanggapi sebagai bagian dari dinamika remaja bukan melaporkan
kepada polisi (seperti tetangga sebelah :v)
_________________________
Akhir kata, mengutip perkataan kak seto, kita hidup di dunia
digital kids zaman now, sebanyak apapun remaja saat ini tidak boleh kalah
dengan perkembangan zaman.
Bagikan
Fenomena Kids Zaman Now Ditanggapi Pemerintah dan Pakar Bahasa
4/
5
Oleh
Mansur Hidayat