Senin, 13 November 2017

Fenomena Kids Zaman Now Ditanggapi Pemerintah dan Pakar Bahasa


Saat ini kita berada pada zaman yang semakin cepat perkembangan informasi, dengan maraknya fenomena tertentu, lambat laun akan tergantikan tren yang lain. Tak seperti dulu percepatan perubahan tren ini terjadi, kita bisa sedikit kilas balik beberapa waktu lalu sedang tren “om telolet om” lalu tren “challenge” di youtube.

Fonomena satu ini bukan merupakan hal baru, mencampur aduk bahasa menjadi bahasa gaul sebenarnya sudah dari dulu ada, seperti bahasa SMS yang mencampurkan antara huruf dan angka “per4an” “ber5” sudah lebih dulu tren dimasa nya, sekarang zaman berganti, bahasa gaul remaja kekinian pun bertransformasi menjadi bermacam – macam, seperti kids zaman now, tercyduk, gabut, OTW, kuy, sabi,  unch – unch, wkwk land dan masih banyak lagi.

Lalu bagaimanakah Menurut para ahli mengenai fenomena tersebut?
Fenomena kids zaman now menurut mustakim (kepala pemasyarakatan bahasa pada badan bahasa) yang dikutip kumparan mengatakan “dalam pandangan saya, itu merupakan fenmena mencari perhatian”

mustakim menjelaskan upaya dalam mencari perhatian pun mereka beragam bisa menggunakan cara unik pun tak lazim agar orang lain memperhatikannya. Seperti mencampur adukkan kalimat menggunakan bahasa berbeda, atau menggunakan angka – angka dalam menuliskan pesan.

Sebenarnya hal tersebut tidak mengancam keberadaan bahasa Indonesia yang sudah mapan, karena bahasa merupakan penggunaan pada masa tertentu dan oleh kelompok tertentu. apalagi penggunaanya pun hanya sebatas pergaulan, ketika dia mengerjakan soal pelajaran ataupun laporan dari guru mereka pun bahasa gaul itu ditinggalkan.

Pemerintah zaman now
Setelah mengetahui bahwa penggunaan kata kekinian bukan merupakan ancaman ataupun kemunduran bahasa, tanggapan pemerintah pun tidak banyak mempermasalahkan penggunaan kata campuran tersebut, malah menjadi guyonan di saat – saat tertentu.

Ridwan kamil
Misalkan saja seperti wali kota bandung ridwan kamil, wali kota paling hits se jagat raya tersebut memiliki jutaan pengikut di akun instagramnya, bukan tanpa dasar beliau ingin lebih merasa dekat dengan remaja atau generasi milenial saat ini. Alhasil penggunaan kata gaul pun tak segan beliau tuliskan dalam setiap postingan di instagramnya. Bukan main, banyak komentar – komentar positif berseliweran di akun instagramnya, penyampaian nasehat dan arahan pun dikemas lebih santai dan mudah dipahami. Para nitizen pun berpendapat bahwa ridwan kamil memang salah satu wali kota zaman now yang dimiliki Indnesia,

Kemendikbud
Beda cerita menanggapi fonemona remaja saat ini, entah apa yang ingin di sampaikan kemendikbud dalam sebuah status nya di Twitter, dalam rangka ingin lebih di kenal generasi keknian atau hanya sekedar himbauan saja. Yang jelas berbeda dengan ridwan kamil yang begitu lugas kemendikbud terkesan kaku dalam penyampaiannya jika memang ingin lebih dekat dengan kids jaman now.

Dalam imbauannya di akun resmi kemendikbud (twitter.com/kemendikbud_ri) mengatakan padanan kata yang digunakan dalam kalimat “kids jaman now” yang benar adalah “kids zaman now”. Mungkin kemendikbud ingin menyampaikan kepada nitizen untuk membudayakan menulis ejaan dengan pedoman umum bahasa Indonesia.

Namun bukannya mendapatkan pujian, tak sedikit nitizen yang protes dengan imbauan kemendikbud tersebut.

Kak seto
Banyak yang menilai fenomena penggunaan kata “kids jaman now” ini berasal dari akun kloningan kak seto (seto mulyadi) di kolom komentar youtube trending Indonesia atau kolom komentar di video youtuber terkenal Indonesia, akun kloningan tersebut selalu berkomentar “dasar kids zaman now” ataupun dengan kalimat – kalimat nyleneh lainnya, bahkan sampai ada game developer membuat game kids zaman now dengan tokok utama kak seto dan sukses menyita perhatian di google play store.

Seto mulyadi atau sapaan akrab dengan panggilan kak seto menganggapinya positif, bahkan beliau tidak merasa tersinggung dengan meme yang menggunakan foto dirinya. Dalam keterangannya yang dikutip dari jawapos kak seto hanya tertawa menanggapi fenomena kids zaman now tersebut, bahkan dia mengaku hal tersebut sah – sah saja dilakukan di era digital saat ini, meme tentang beliau pun ditanggapi sebagai bagian dari dinamika remaja bukan melaporkan kepada polisi (seperti tetangga sebelah :v)

_________________________

Akhir kata, mengutip perkataan kak seto, kita hidup di dunia digital kids zaman now, sebanyak apapun remaja saat ini tidak boleh kalah dengan perkembangan zaman.

Bagikan

Jangan lewatkan

Fenomena Kids Zaman Now Ditanggapi Pemerintah dan Pakar Bahasa
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.