Rabu, 22 November 2017

Motivasi Menulis untuk Mencari Uang dengan Berita Hoax


Semakin berkembangnya media komunikasi semakin banyak pula informasi bertaburan menghiasi penglihatan. Entah itu dalam bentuk visual ataupun tulisan,

kemudahan mencari informasi sering kali tidak diiringi dengan analisis yang mendalam, sehingga pengetahuan yang di dapat hanya sekedar “katanya” tanpa daya dukung yang memadai.

Hal tersebut lebih diperparah dengan semakin banyak orang yang memanfaatkan “tumpul” nya analisis, tanpa cek dan ricek masyarakat saat ini dengan membuat akun sosmed ataupun website informasi palsu.

Dalam forum “blogger” di facebook saya pernah mengutarakan sebuah kalimat, kurang lebih seperti ini “dilema blogger: menulis sepenuh hati atau menulis sepenuh gaji” walaupun sangat sepi respon, bisa dihitung jari, tapi tak ada satupun komentar yang mengelak akan fakta tersebut.

Cara Menulis agar mendapatkan uang?
Sejenak kalimat diatas menarik untuk ditelusuri, banyak sekali sumber yang mengatakan hal positif tentang “menulis = uang”. Fakta dilapangan, tak semudah itu, bahkan penulis ternama pun pasti bermula dari bawah. Membuktikan tidak ada hal “instan” di dunia ini bahkan mie instan pun masih perlu proses untuk layak di makan.

Cara instan mendapatkan uang itulah yang disalahgunakan para penulis dengan “motivasi” uang. Sehingga yang terjadi menulispun bukan karena kualitas tapi hanya sekedar menarik pembaca agar terpaksa membaca, hal tersebut bisa dilakukan dengan trik sebagai berikut: judul berlebihan, strategi SEO on page, riset keyword, konten syarat dengan pro dan kontra dan strategi marketing lainnya.

Alhasil menulis pun dikarenakan “agar banyak yang membaca dengan strategi tersebut, tanpa memperdulikan bahwa tulisannya hanyalah sampah tanpa analisis yang mendalam. Setelah banyak pembaca yang tertarik dengan konten kita, alhasil uang pun bisa diraih dengan banyaknya iklan yang bisa di monetize untuk mendulang rupiah.

Mendapatkan uang dengan Berita hoax
Berita hoax banyak sekali bertebaran di media sosial, saling hujat meng-hujat pun tak bisa dihindarkan. Banyak nitizen tetep “kekeh” dengan pendiriannya lantaran merasa benar dengan dukungan link website (URL) yang membenarkan argument mereka. Lawannya pun demikian memiliki dukungan tersendiri media dengan tulisan sepaham opini mereka. Alhasil pro dan kontra pun bisa dimanfaatkan untuk menulis di kolom berita agar terkesan mendukung salah satu pihak, dan menulis dengan sudut pandang yang berlawanan agar perdebatan tak kunjung usai.

Jelas sekali motivasi “harta karun” Nampak dengan mudah di gali dengan memanfaatkan isu yang kontradiktif.

Bisnis berita hoax memang sangat menggiurkan, “kompor gas” nya adalah kemalasan masyarakat untuk cek dan ricek terhadap informasi yang di dapat. Atau hanya ingin mendapatkan berita yang sesuai dengan selera keinginan mereka.

Temukan kembali makna tulisan sebelum di posting
Sebenarnya mudah saja ketika kita ingin ikut serta mencegah berita hoax propaganda, andai saja banyak kesadaran masyarakat menahan diri agar tidak serta merta menuliskan ujaran kebencian, atau setidaknya berita trending jangan langsung ikut campur tangan dengan cuitan kita. Tahan dulu, cari informasi yang sebenarnya, cari lagi dengan sudut pandang yang berbeda. Berbekal pengetahuan memadai silahkan ikut berkomentar.

Untuk para “kuli tinta” penulis kolom berita online, penulis blog, akun sosmed dengan jutaan followers temukan lagi makna tulisan kalian, atas dasar apa kalian “seharusnya” menulis itu. Kenapa bukan menulis dengan tema yang lain. Jika memang hanya atas dasar uang, jangan salahkan jika Negara ini tumbang karena manuver politik praktis murah meriah, yaitu dengan menggoreng fakta dengan bumbu micin hoax propaganda.


Kedepan jika pola berfikir “kita” masih tumpul seperti itu, bukan tidak mungkin situs ujaran kebencian makin marak menghiasi ranah internet kita. Kesadaran mengenai literasi informasi dan literasi digital sangat semu diperbincangkan memperparah filter informasi sebelum menyebar. Pola berfikir instan intelegensi dan sikap kritis mengikis kemampuan kecerdasan otak untuk menerima informasi dengan sudut pandang yang berbeda. 

#salamLiterasi
#salamAksara

Bagikan

Jangan lewatkan

Motivasi Menulis untuk Mencari Uang dengan Berita Hoax
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.